Selamat Datang


 Blog
Main » 2009 » February » 02
Ketika saya diundang sebagai pembicara untuk seminar lain di kampus yang sama, saya - berkesempatan bertanya langsung padanya. “Sebenarnya apa yang kamu takutkan?”
Ia menjawab, “Takut menghadapi orang banyak.”
Saya tanya lagi, “Memangnya orang banyak akan berbuat apa sih? Kok sampai harus ditakuti?”
Ia sendiri bingung, sampai akhirnya ia sadar bahwa yang ditakutinya hanya satu, yaitu “takut melakukan kesalahan”.
Sinta lupa kata-kata John Maxwell yang berbunyi: “Kesalahan terbesar yang kita perbuat dalam hidup ini adalah takut membuat kesalahan. Rasa takut membuat kesalahan ini ternyata paling banyak menghambat kemajuan manusia. Seorang pelukis yang akan mulai melukis tidak boleh merasa takut membuat kesalahan. Kalau ia takut membuat kesalahan, apa jadinya dengan hasil lukisannya? Jangan-jangan ia tidak akan pernah mulai melukis.
Ketika berhenti kerja karena tidak cocok dengan pemegang saham yang baru, Martin ingin memulai bisnis baru di bidang perleng ... Read more »
Views: 628 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

Seorang raja yang memasuki usia senja ingin mencari penggantinya. Berbeda dengan kebiasaan, ia tak menunjuk anak-anak maupun pembantu terdekatnya. ia justru memanggil para pemuda di negeri itu dan berpidato di hadapan mereka. “Aku akan mengadakan sayembara. Kalian semua akan mendapatkan sebuah biji. Tanamlah biji ini, rawatlah, dan kembalilah setahun lagi dengan tanaman kalian masing-masing. Bagi yang memiliki tanaman terbaik akan langsung kutunjuk menjadi raja menggantikanku!”
Seorang pemuda bernama Badu terlihat amat antusias. Ia menanam biji itu, dan menyiraminya tiap hari. Tapi sampai sebulan berlalu belum tumbuh apa-apa. Setelah Beberapa bulan, para pemuda mulai membicarakan tanaman mereka yang tumbuh tinggi, namun pot Badu masib kosong. Badu tak mengatakan apapun pada teman-temannya. Ia tetap menunggu bijinya tumbuh.
Setahun berlalu. Semua pemuda membawa tanamannya kepada raja. Semula Badu enggan, namun ibunya mendorongnya pergi dan berbicara apa adanya. Raja menyam ... Read more »
Views: 462 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-munidnya;
Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, Ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?’
Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab
“Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak.”
Tapi sang guru balik bertanya, “lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan. Sang guru lalu berkata; “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak.
Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati y ... Read more »
Views: 546 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (1)

Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggu orang desa itu. Kedua orang itu kemudian berjalan-jalan dan tiba-tiba orang desa itu berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, ‘berhentilah sebentar. Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?”
Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan kemudian berkata, “Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara onang lalu-lalang. Apa yang kau dengar?”
“Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya.”
Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, “Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada. bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?”
Kata orang desa itu, “Ya! Ada satu ekor yang ber ... Read more »
Views: 674 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

Anjuran ini sama sekali tidak bermaksud agar anda selalu menyenangkan orang lain, karena sebenarnya anda takkan mampu melakukan hal itu.
Namun agar hidup anda lebih produktif, lebih efektif, dan lebih ringan. Bila semua orang senang mencari-cari sisi buruk orang lain, maka dunia akan penuh dengan kebingungan. Anda akan berhadapan dengan puluhan nasehat, ratusan saran bahkan ribuan cacimaki.
Hal ini berlaku pula pada diri anda. Selalu melihat keburukan orang lain, membuat hidup anda menjadi kusam. Sedangkan dengan melihat kebaikan orang lain, hidup menjadi menyenangkan. Anda akan mempunyai lebih banyak waktu untuk menikmatinya. Kulit jeruk terasa pahit. Sedangkan isi jeruk terasa manis menyegarkan. Bukankah kita belajar dari alam?
Kita mengupas dan menyingkirkan kulit jeruk yang pahit untuk meneguk kesegaran buah jeruk. Kita tak menyukai keburukan maka singkirkan. Kita mencari kebaikan maka carilah. Dan temukan itu pada setiap orang yang hadir dalam hidup anda.
Views: 515 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

Setelah mengikuti pelatihan kepemimpinan mengenai Apa Yang Paling Penting, seorang eksekutif mengirimkan surat ke kantor Franklin Covey di Amerika Serikat. Isinya cukup menggugah, karena itu saya ingin menuliskan kutipannya untuk Anda semua.
“Saya mengikuti pelatihan Anda setahun lalu. Sebelumnya saya tak sadar bahwa apa yang saya lakukan tiap hari haruslah didasarkan pada nilai-nilai saya. Selesai pelatihan saya mulai menyelami nilai-nilai saya dan mencari apa yang terpenting bagi saya. Dalam proses kontemplasi tersebut saya menemukan bahwa yang terpenting adalah anak lelaki saya yang berusia 8 tahun. Saya sadar belum melakukan apa-apa untuknya. Karena itu, sejak tahun lalu saya putuskan untuk mencurahkan perhatian untuknya
Eksekutif ini kemudian menceritakan beberapa kejadian menyenangkan yang ia alami bersama anaknya. Di halaman ketiga suratnya ia mengatakan, “Minggu lalu, anak saya itu meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Saya sangat sedih karena kehilangan ... Read more »
Views: 464 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

“Apakah kamu merasa lebih baik hari ini?” tanya Fan. ia tahu istrinya menderita TBC, dan tidak mudah untuk disembuhkan, tetapi dia menjaganya dengan lembut dan sepenuh hati. “Terima....kasih. .atas.. .perhatianmu,” istrinya berkata terengah-engah, dengan mimik sangat kesakitan.
Fan meminta dokter terbaik di Chingk’ou, Chen Shihying untuk mengobati istrinya. Dokter Chen memeriksa istrinya dengan hati-hati dan menyuruh Fan untuk menunggu.
“Ada satu cara untuk mengobatinya, karena dia cukup parah,” Kata dokter tersebut. “Ambil seratus kepala burung pipit, dan buat mereka menjadi obat sesuai resep ini. Kemudian pada hari ketiga dan ketujuh makan otak burung pipit tersebut. Itu adalah caranya. ini merupakan rahasia turun-temurun dan nenek moyangku, dan tidak pernah gagal. Tetapi ingat kamu harus mempunyai seratus burung pipit. Kamu bahkan tidak boleh kekurangan satu pun.”
Fan ingin sekali menolong istrinya, sehingga dia langsung pergi membeli seratus burung pipit. Burun ... Read more »
Views: 461 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

Ini kisah nyata tentang seorang penyanyi terkenal di Eropa, wanita bersuara bagus. Dia bersuamikan seorang pemusik dan seorang pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami ini tentang lagu, nada, irama, dan hal lain di bidang musik, sehingga dia selalu menemukan apa yang harus dikoreksi ketika isterinya menyanyi.
Kalau isterinya menyanyi, selalu saja ada komentar dan kritik seperti; bagian depan kurang tinggi. Lain kali dia berkata, bagian ini kurang pelan. Kali lain dia mengkritik, “bagian akhir harusnya “kres”.. naik sedikit. Selalu saja ada komentar pedas yang dia lontarkan kalau isterinya menyanyi dan bersenandung. Akhirnya wanita itu malas menyanyi. Dia berkeputusan “Wah, tidak usah menyanyi saja, jika semua salah. Malah kadang menjadi pertengkaran...”
Singkat cerita, karena suatu musibah, sang suami meninggal dan lama setelah itu si wanita menikah lagi dengan seorang tukang ledeng. Tukang ledeng ini tidak tahu menahu soal musik. Yang ia tahu isterinya bersuara bagus ... Read more »
Views: 565 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik Ielakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan merekat elah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bisa menyelamatkan jiwa Georgi... tapi mereka tidak punya biaya untuk itu.
Sally mendengar ayahnya berbisik, Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang.”
Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dan tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat...tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat.
Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian... tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goy ... Read more »
Views: 544 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

MANUSIA itu makhluk paling unik. Selain itu, logikanya sering kacau, sehingga suka menarik kesimpulan sendiri: “Tuhan tidak adil, tidak memihak yang lemah dan teraniaya.” Ia memandang adil atau baik dan kacamata sendiri, bukan sesuai kehendak Ilahi.
Ketidakadilan itu pula yang disoal seorang ibu, kala dua bayinya yang lucu meninggal. “Kenapa bukan anak orang lain,” katanya menggugat Tuhan. Ia tak rela. ltulah buah kegamangan iman jika cinta pada sesama melebihi kepada Allah.
Berbeda dengan sikap Barakah ‘Abidah di Arabia. Ia sukses. “Namun, aku masih saja khawatir kalau-kalau penghasilanku sama sekali tidak berarti di hadapan Allah. Karena itu, aku pun sedih seraya berpikir, sekiranya Allah memang benar-benar menginginkan kekayaanku, Dia pasti bakal membinasakan harta dan anak-anakku,” katanya.
Benar saja. Akhirnya, baik anak-anak maupun hartanya tidak tersisa. “Namun, semuanya toh malah membuatku bahagia. Aku curiga, jangan-jangan Allah menginginkan kesejahteraan ... Read more »
Views: 512 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

Ibuku selalu bertanya padaku, apa bagian tubuh yang paling penting. Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab, “Telinga, Bu.” Tapi, ternyata itu bukan jawabannya.
“Bukan itu, Nak. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku menanyakan lagi nanti.”
Beberapa tahun kemudian, aku mencoba menjawab, sebelum dia bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya. “Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang, jadi pastilah mata kita”.
Dia memandangku dan berkata, “Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta.”
Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dan tahun ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, “Bukan. Tapi, kamu makin pandai dan tahun ke tahun, ... Read more »
Views: 458 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

Seorang pemuda mendatangi Zun-Nun dan bertanya, “Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat perlu, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain.”
Sang sufi hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?”
Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, “Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.”
“Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil.”
Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu kepi ... Read more »
Views: 455 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

Pepatah ini sederhana saja “Sedikit Demi Sedikit, Lama-Lama Menjadi Bukit” Kita biasa memaknainya: bahwa bila kita mengumpulkan sesen demi sesen, pada saatnya kita akan dapatkan sepundi. Namun sesungguhnya pepatah ini tak sekedar berbicara tentang hidup hemat, atau ketekunan menabung
Pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari sekedar sekantung keping uang. yaitu: bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita, maka kita akan dapati kebesaran dalam jiwa kita.
Bagaimanakah tindakan-tindakan kecil itu mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya? Yaitu, bila disertai dengan secercah kasih sayang di dalamnya. Ucapan terima kasih, sesungging senyum, sapaan ramah, atau pelukan bersahabat, adalah tindakan yang mungkin sepele saja. Namun dalam liputan kasih sayang, Ia jauh lebih tinggi daripada bukit tabungan anda
Views: 456 | Added by: admin | Date: 2009-02-02 | Comments (0)

Friday
2024-04-19
3:13 PM
Calendar
«  February 2009  »
SuMoTuWeThFrSa
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
Halaman Login
Welcome Guest!
Halaman Chat
Polling
Bagaimana Website Saya?
Total of answers: 4
Mysite

Copyright MyCorp © 2024
Free web hostinguCoz